MENJADI PRIBADI UNGGUL MELALUI PEMBEINAAN PEGAWAI DARUL MADINAH
Salah satu konsep penting yang diajarkan Ustadz Juweni adalah taqwa, sebuah prinsip yang diambil dari Al-Qur’an. Taqwa, dalam konteks agama Islam, mengacu pada kesadaran dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam surat Al-Baqarah ayat 197, Allah berfirman: Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesadaran dan ketakwaan kepada Allah dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam lingkungan kerja.
Ustadz Juweni juga menyoroti ayat dalam surat An-Nur ayat 31 yang menyatakan: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka. Dan janganlah mereka mengetukkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” Meskipun ayat ini secara khusus ditujukan kepada wanita, prinsipnya dapat diterapkan secara lebih luas dalam konteks pengalaman di lingkungan kerja, yaitu menjaga sopan santun, integritas, dan menjauhi segala bentuk perilaku yang tidak senonoh atau tidak etis.
Melalui pemahaman mendalam tentang ayat-ayat Al-Qur’an seperti yang disampaikan oleh Ustadz Juweni, pegawai dapat merangkul nilai-nilai moral yang kuat dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari. Taqwa dan kesadaran kesilaman tidak hanya membentuk individu yang lebih baik secara moral, Dengan demikian pembeinan pegawai yang didasarkan pada nilai-nilai agama seperti yang diajarkan oleh Ustadz Juweni tidak hanya menghasilkan pengetahuan yang berkualitas tinggi, tetapi juga individu yang memiliki kejujuran moral yang kokoh. Ini adalah langkah penting dalam membangun lingkungan kerja yang beretika dan bermartabat, yang pada akhrinya akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
Di tengah dinamika dan tantangan yang terjadi di lingkungan kerja, seringkali kita mencari inspirasi dan panduan untuk tetap tegar dan bersemangat dalam menghadapi berbagai rintangan. Di PPTQ Hidayatullah Madiun, sebuah lembaga pendidikan Islam, Ustadz Amir telah membawa inspirasi dan arahan yang membangkitkan semangat dalam setiap langkah perjuangan di dunia kerja.
Perjuangan di lingkungan kerja tidak selalu tentang pencapaian target atau prestasi semata, tetapi juga melibatkan nilai-nilai akhlak yang mendorong individu untuk tumbuh dan berkembang secara keseluruhan. Ustadz Amir telah mengajarkan bahwa perjuangan di tempat kerja sejatinya adalah sebuah ujian yang dihadirkan oleh Allah SWT untuk menguji kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati kita dalam menghadapi berbagai cobaan.
Salah satu makna dalam perjuangan yang diungkapkan oleh Ustadz Amir adalah kesabaran. Dalam konteks kerja, kesabaran menjadi kunci utama untuk menghadapi tekanan, konflik, dan ketidakpastian yang seringkali terjadi. Ustadz Amir mengajarkan bahwa dengan kesabaran, kita dapat menjaga stabilitas emosional dan menghadapi segala tantangan dengan kepala dingin.
Selain itu, Ustadz Amir juga menekankan pentingnya tawakkal, yaitu meletakkan kepercayaan sepenuhnya kepada Allah SWT dalam segala urusan. Dalam konteks kerja, tawakkal membantu kita untuk tetap tenang dan yakin bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari rencana Allah SWT yang lebih besar. Dengan tawakkal, kita dapat melepaskan diri dari kecemasan dan kekhawatiran yang tidak produktif, dan fokus untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan kita.
Pengabdian kepada sesama juga menjadi aspek penting dalam perjuangan di lingkungan kerja, menurut Ustadz Amir Beliau mengajarkan bahwa dengan memberikan manfaat bagi sesama tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan penuh kasih sayang. Dalam suasana yang penuh dengan kerjasama dan empati, setiap individu akan merasa didukung dan dihargai, sehingga mendorong kualitas kerja yang lebih baik.
Dengan demikian, melalui ajaran-ajaran yang diemban oleh Ustadz Amir dan Ustadz juweni di lingkungan kerja PPTQ Hidayatullah Madiun, kita dapat memahami bahwa perjuangan di tempat kerja bukanlah sekadar tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang pemberdayaan diri. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari kebijaksanaan beliau, dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalani perjuangan hidup kita, baik di dunia kerja maupun di kehidupan sehari-hari.
0 Comments